Tag Archives: Stefani

Tulisan Fani di buku Rumah Kedua, unedited

Ini adalah tulisan berjudul “Perdana” yang dimuat di buku Rumah Kedua. Tak lama setelah buku itu terbit, Fani mengirimkan versi sebelum diedit. Thanks so much, Fan, will keep it in my heart where it’ll help when I’m feeling low. ❤

#pertama

Semuanya dimulai dari iklan kecil di Kompas yang mencari Brand Executive untuk NutriSari. Saat itu saya sudah 2.5 tahun bekerja di perusahaan farmasi dan merasa jenuh dengan idealisme palsu di industri ini. Lalu saya menulis surat lamaran dan dipanggil interview tak lama kemudian. Bertatap muka dengan 2 orang Managing Director – Mba Cindy as MD SBU NSI dan Pak Felix as MD HR membuat saya heran, kok MD2nya masi muda-muda sekali. Tapi yang bikin saya lebih surprise dan amazed adalah hari #pertama bekerja, saat menunggu di lobi saya melihat 2 orang karyawan datang dengan celana pendek (beberapa minggu kemudian baru saya mengenali bahwa mereka adalah mas Ave dan Vina :)). Saya berpikir ‘what the heck, kerja pake clana pendek??’ (maklum industry farmasi itu penuh keformalitasan). Tapi saya sangat excited dengan fakta ini, karena artinya ni perusahaan beda dari yang lain, menghargai orang bukan dari penampilannya tapi dari otak dan kualitas kerjanya. Dan saya sungguh menikmati kebebasan berekspresi lewat pakaian di Nutrifood ini. Nutrifood adalah perusahaan #pertama dimana saya merasa homey, di mana lagi coba bisa ngantor dengan jeans dan sandal jepit.

Bicara soal #pertama tak lengkap rasanya kalo tidak membicarakan soal bos #pertama. Bos #pertama saya mba Cindy. Saya dididik tentang marketing olehnya from zero to at least something. #Pertama bergabung di team brand, saya benar2 have no clue tentang term2 seperti awareness, trial, repeat, loyal, ATL, BTL, etc (can’t you imagine? Mungkin waktu itu mb Cindy sempat terpikir ‘salah rekrut ni kayanya’ hehe). Bahkan saya masi ingat buku #pertama yang mb Cindy suruh saya baca untuk belajar tentang brand management: “Building Strong Brand” by David Aaker. Selain menularkan ilmu marketing, mb Cindy juga menularkan passion-nya tentang brand dan konsumen. Saya konsumen NutriSari dari kecil tapi biasa konsumsi langsung serbuknya (di-gado) atau diminum dingin, sedang saat itu saya handle NutriSari Hangat. Dan saya ingat komen mb Cindy saat itu, “kamu harus biasain konsumsi NutriSari Hangat, gimana kamu mau jualan produk yang kamu sendiri tidak konsumsi? gimana kamu bisa tau perasaan konsumen kamu?” Gara-gara itu, setiap sore selama beberapa minggu saya selalu menyeduh NutriSari Hangat di kos, dari pencinta minuman dingin sampai menjadi cukup addicted dengan hangatnya Australian Lime:p

Continue reading